Makalah Kemiskinan









BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan suatu permasalahan pembangunan yang terjadi di berbagai negara, khususnya negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia dan negara-negara terbelakang. Kondisi kemiskinan pada dasarnya merupakan suatu fenomena multi dimensi, karena dipengaruhi beragam faktor. Berbagai upaya telah ditempuh pemerintah Indonesia untuk menanggulangi kemiskinan, namun hingga saat ini hasilnya belum sesuai harapan. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan Sementara itu, orang miskin adalah orang yang tak punya harta (uang), sekaligus tak punya penghasilan. Sebetulnya kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan maupun pekerjaan, dalam hal ini kemiskinan merupakan salah satu masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah. Dilihat dari latar belakang tersebut permasalahan sosial dilihat dari kemiskinan.

1.2  Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, untuk lebih memfokuskan pembahasan tentang masalah kemiskinan, maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah antara lain:
1.      Definisi kemiskinan.
2.      Indikator terjadinya kemiskinan
3.      Jenis-jenis kemiskinan
4.      Factor-faktor penyebab timbulnya kemiskinan.
5.      Dampak kemiskinan
6.      Kemiskinan ditinjau dari berbagai ilmu
7.      Strategi pengetasan kemiskinan.
8.      Peran IPS dalam mengentaskan kemiskinan

1.3  Tujuan Penulisan

1.      Dapat mengetahui definisi, indikator, jenis, faktor penyebab, dampak dari kemiskinan.
2.      Dapat mengetahui tinjauan dan strategi pengetasan dalam kemiskinan.
3.      Dapat mengetahui peran ips dalam menyelesaikan masalah kemiskinan.



BAB II
PEMBAHASAN



2.1 Definisi Kemiskinan

Menurut Merphin Panjaitan (2000:1) “kemiskinan adalah kekurangan dana untuk biaya hidup, misalnya kekurangan dana untuk membeli makanan, sewa tempat tinggal, membeli pakaian, membiayai layanan kesehatan dan pendidikan, serta kepentingan hidup lainnya.” Budi Rajab memaknai kemiskinan sebagai ketidaksanggupan seseorang atau sekelompok orang untuk dapat memenuhi dan memuaskan keperluan-keperluan dasar materialnya. Konsep tersebut memberikan pengertian bahwa kemiskinan adalah ketidakcukupan seseorang memenuhi kebutuhan-kebutuhan primernya, seperti pangan, sandang serta papan untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan posisi sosial stukturalnya. Sumberdaya material yang dimiliki dan dikuasainya betul-betul sangat terbatas, sekedar mampu digunakan untuk mempertahankan kehidupan fisiknya dan tidak memungkinkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Menurut Friedman (1979), kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk memformulasikan basis kekuasaan sosial, yang meliputi aset (tanah, perumahan, peralatan, kesehatan), sumber keuangan (pendapatan dan kredit yang memadai), organisiasi sosial politik yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai kepentingan bersama, jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, serta informasi yang berguna. Dari beberapa definisi yang disampaikan di atas dapat diambil kesimpulan mengenai definisi kemiskinan. Kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok seperti pangan, sandang serta papan untuk kelangsungan hidupnya dengan layak serta ketidakmampuan dalam meningkatkan posisi sosial dalam masyarakat.
2.2 Indikator-Indikator Terjadinya Kemiskinan

Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail indikator-indikator kemiskinan tersebut.Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana dikutip dari Badan Pusat Statistika, antara lain sebagi berikut:
1.      Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).
2.      Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
3.      Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
4.      Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
5.      Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
6.      Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
7.      Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).

2.3 Jenis-Jenis Kemiskinan

Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu standar yang konsisten, tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat atau negara. Sedangkan, kemiskinan relatif,yaitu pangsa pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing golongan pendapatan.Berbeda dengan kemiskinan absolut, kemiskinan relatif bersifat dinamis dan tergantung dimana seseorang tinggal.


2.4 Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Kemiskinan.

Ada banyak faktor yang menyebabkan kemiskinan salah satunya yaitu:
a.       Pendidikan yang Terlampau Rendah
Dengan adanya tingkat pendidikan yang rendah, menyebabkan seseorang kurang mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya. Keterbatasan pendidikan atau keterampilan yang dimiliki menyebabkan keterbatasan kemampuan untuk masuk dalam dunia kerja.
b.      Malas bekerja
Sikap malas bekerja merupakan suatu masalah yang cukup memprihatinkan. Karena masalah ini menyangkut mentalitas dan kepribadian seseorang. Adanya sikap malas ini seseorang bersikap acuh tak acuh dan tak bergairah untuk bekerja atau bersikap pasif dalam hidupnya. Sikap malas ini cenderung untuk menggantungkan hidup pada orang lain, baik dari keluarga, saudara atau famili yang di pandang mempunyai kemampuan untuk menanggung kebutuhan hidup mereka.
c.       Keterbatasan sumber alam
Kemiskinan akan melanda suatu masyarakat apabila sumber alamnya tidak lagi memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. Sering dikatakan oleh para ahli bahwa masyarakat itu miskin karena memang dasarnya “alamiyah miskin” .
Alamiyah miskin yang dimaksud disini adalah kekayaan alamnya, misalnya tanahnya berbatu-batu, tidak menyimpan kekayaan mineral, dan sebagainya.
d.      Terbatasnya lapangan kerja
Keterbatsan lapangan kerja akan membawa konsekwensi kemiskinan bagi masyarakat, secara ideal banyak orang mengatakan bahwa seseorang atau masyarakat harus mampu menciptakan lapangan kerja baru, tetapi secara fakta dilapangan hal tersebut kecil kemungkinannya. Karena adanya keterbatasan kemampuan seseorang baik yang berupa skill maupun modal.


e.       Keterbatasan modal
Keterbatasan modal adalah sebuah kenyataan yang ada di negara-negara yang sedang berkembang. Kenyataan tersebut membawa kemiskinan pada sebagaian masyarakat di negara tersebut.Seorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapi alat atau bahan dalam rangka menerapkan keterampilan yang mereka miliki dengan suatu tujuan untuk memperoleh penghasilan.
f.       Beban keluarga
Semakin banyak anggota keluarga akan semakin meningkat pula beban untuk hidup yang harus dipenuhi. Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak apabila tidak diimbangi dengan usaha peningkatan pendapatan sudah pasti akan menimbulkan kemiskinan.

2.5 Dampak Kemiskinan

Beberapa dampak yang ditimbulkan dari kemiskinan diantaranya:
a.       Masih relatif endahnya partisipasi dan kualitas orang miskin artinya akses anak-anak miskin terhadap lembaga pendidikan yang bermutu sangat terbatas, disamping kemungkinan putus sekolah yang masih besar.
b.      Sebagian besar orang miskin tidak memiliki tempat tinggal. Mereka tinggal di taman kota, emperan toko sehingga membuat tata kota menjadi tidak rapi dan kebanyakan dari mereka menyisakan sampah di tempat mereka tidur.
c.       Kemiskinan berakibat pada meningkatkan angka kriminalitas. Di satu pihak penduduk miskin dapat menjadi korban kejahatan, seperti dirampok, diperas karena mereka memiliki akses terhadap perlindungan wilayah yang mereka huni. Di pihak lain orang miskin juga bisa menjadi pelaku kejahatan yang disebabkan terbatasnya pendapatan mereka, misalnya perampokan, pencurian, peredaran narkoba, pekerja seks.
d.      Kemiskinan berakibat pada kondisi mental. Orang-orang miskin cenderung kurang bahagia dan bahkan mengalami gangguan mental serius seperti depresi, gangguan kepribadian.
e.       anak-anak pada usia sekolah atau bahkan usia prasekolah yang rela mengorbankan masa kecil mereka untuk bekerja. Bahkan tidak jarang anak-anak tersebut terpaksa putus sekolah. Bekerja di usia dini ini menimbulkan dampak negatif pada perkembangan fisik, mental, dan intelektual mereka.

2.6 Kemiskinan Ditinjau Dari Berbagai Ilmu

a.       Kemiskinan ditinjau dari pendidikan
Keterkaitan kemiskinan dengan pendidikan sangat besar karena pendidikan memberikan kemampuan untuk berkembang lewat penguasaan ilmu dan keterampilan. Mendidik dan memberikan pengetahuan berarti menggapai masa depan. Hal tersebut seharusnya menjadi semangat untuk terus melakukan upaya mencerdaskan bangsa. Sudah cukup banyak program-program yang dilakukan pemerintah untuk memutus mata rantai kemiskinan yang mengancam anak-anak. Program-program itu adalah Program Keluarga Harapan (PKH),Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan pemberian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Keterkaitan kemiskinan dengan pendidikan sangat besar karena pendidikan memberikan kemampuan untuk berkembang lewat penguasaan ilmu dan keterampilan. Pendidikan juga menanamkan kesadaran akan pentingnya martabat manusia. Mendidik dan memberikan pengetahuan berarti menggapai masa depan. Hal tersebut seharusnya menjadi semangat untuk terus melakukan upaya mencerdaskan bangsa. Tidak terkecuali, keadilan dalam memperoleh pendidikan harus terwujud. Penduduk miskin dalam konteks pendidikan sosial mempunyai kaitan terhadap upaya pemberdayaan, partisipasi, demokratisasi, dan kepercayaan diri, maupun kemandirian. Pendidikan nonformal perlu mendapatkan prioritas utama dalam mengatasi kebodohan, keterbelakangan, dan ketertinggalan sosial ekonominya.
b.      Kemiskinan ditinjau dari Ekonomi
Kemiskinan ditinjau dari sudut pandang ekonomi. Banyak orang menganngap bahwa kemiskinan merupakan suratan takdir yang disebabkan oleh sifat malas, tidak kreatif dan etos kerja rendah.Pada dasarnya inti kemiskinan itu terletak pada kondisi yang disebut perangkap kemiskinan,yang terdiri dari: kemiskinan itu sendiri, kelemahan fisik, keterasingan atau kadar isolasi, kerentaaan, ketidakberdayaan.
faktor pendukung penyebab kemiskinan dilihat dari sudut pandang ekonomi kurangnya lapangan pekerjaaan. Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian masyarakat, sedangkan perekonomian menjadi faktor terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia menjadikan pengangguran yang sangat besar di Indonesia dan menyebabkan perekonomian masyarakat bawah semakin rapuh. Salah satu karakteristik tenaga kerja di indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga kerja lebih tinggi ketimbang laju pertumbuhan lapangan kerja.
cara mengatasi masalah kemiskinan jika dilihat dari sudut pandang ekonomi adalah meningkatkan lapangan pekerjaan dan meminimalisir kemiskinan. Pemerintah dapat mengupayakan hal tersebut dengan berbagai cara berikut antara lain: mengadakan proyek padat karya, mendirikan lebih banyak ukm-ukm, memberlakukan inpres desa tertinggal
c.       Kemiskinan ditinjau dari sosiologi
Dilihat dari sudut pandang sosiologi, adalah pola pikir masyarakat mengenai kemiskinan. Banyak orang menganngap bahwa kemiskinan merupakan suratan takdir yang disebabkan oleh sifat malas, tidak kreatif, dan etos kerja rendah sehingga masyarakat yang status ekonominya lebih tinggi cenderung menjadi malas bergaul dengan masyarakat yang status ekonominya rendah. cara mengatasi masalah kemiskinan jika dilihat dari sudut pandang sosiologi adalah dengan melalui pendidikan. Dengan pendidikan, wawasan dan pikiran masyarakat akan semakin terbuka.
d.      Kemiskinan ditinjau dari geografi
Faktor utama penyebab Kemiskinan dilihat dari sudut pandang geografi adalah letak geografis masyarakat dan wilayah. Contohnya, dulu di daerah Gunung Kidul yang tanahnya atau alamnya sangat miskin sehingga penduduknya banyak yang miskin. Kemiskinan ini hanya dapat di atasi dengan bantuan dari luar daerah. cara mengatasi masalah kemiskinan jika dilihat dari sudut pandang geografi adalah dengan mengadakan program pemberdayaan sumber daya manusia untuk mengelolah sumber daya alam yang ada di tempat tinggalnya sehingga dengan mengelolah sumber daya alam yang baik dan dapat memanfaatkan potensi alam untuk memenuhi kebutuhan pokok atau kehidupan.
e.       Kemiskinan ditinjau dari agama islam
Kemiskinan, menurut Islam, disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya karena keterbatasan untuk berusaha (Q.S. Al-Baqarah/2: 273), penindasan (QS Al-Hasyr/59: 8), cobaan Tuhan (QS Al-An’am/6: 42), dan pelanggaran terhadap hukum-hukum Tuhan (QS Al-Baqarah/2: 61). Namun, di negara kita sesungguhnya faktor-faktor di atas sudah mulai dibenahi, walaupun ada yang secara sungguh-sungguh maupun setengah-setengah. Untuk itu Islam pun memberikan sumbangsih solusi penanggulangan kemiskinan dengan dua model:(1) wajib dilakukan dan (2) anjuran. Adapun yang mesti dilakukan adalah zakat (QS At-Taubah/9: 103), infak wajib yang sifatnya insidental (QS Al-Baqarah/2: 177), menolong orang miskin sebagai ganti kewajiban keagamaan, misalnya membayar fidyah (QS Al-Baqarah/2: 184), dan menolong orang miskin sebagai sanksi terhadap pelanggaran hukum agama (misalnya membayar kafarat dengan memberi makan orang miskin) (QS Al-Maidah/5: 95). Sedang yang bersifat anjuran untuk dilakukan adalah sedekah, infak, hadiah, dan lain-lainnya. Tentu saja semua hal di atas dilakukan bagi orang yang mampu secara finansial. Namun, bagi yang tidak mampu pun dalam hal itu diwajibkan juga, yaitu dengan memberikan nasihat, spirit, dan motivasi kepada kalangan rakyat yang tidak mampu.

2.7 Strategi Pengetasan Kemiskinan.

Banyak strategi yang dapat diterapkan oleh masyarakat dan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Strategi pengentasan kemiskinan yang dikemukakan oleh para pakar antara lain:
a.       Menurut Merphin Panjaitan (2000:16) strategi yang bisa digunakan untuk mengentaskan kemiskinan dengan pemberdayaan kaum miskin. Pemberdayaan kaum miskin dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan meningkatkan kemampuan mereka melalui pelatihan keterampilan kerja, pelatihan kewirausahaan, magang, dan lain sebagainya. Kedua, dengan memberikan akses ke sumber daya ekonomi, politik, dan sosial budaya, sehingga keterampilan yang telah dikuasai dapat dimanfaatkan.  Kedua cara ini tersebut dilaksanakan dalam pemberdayaan kaum miskin karena kaum miskin umumnya berpendidikan rendah dan akses ke sumber daya ekonomi dan politik lemah. Pengetahuan dan keterampilan kaum miskin rendah, sumber daya mereka rendah dan kemungkinan untuk mendapatkan sumber daya untuk mengatasi kemiskinan mereka juga kecil.
b.      Menurut Burhanuddin Abdullah (2006:153-155) strategi pengentasan kemiskinan dengan program UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang bekerja sama dengan bank untuk memberikan bantuan kredit dengan angsuran ringan, sehingga dengan kredit itu diharapkan masyarakat miskin mempunyai modal untuk meperluas usahanya.
c.       Menurut Haryono Suyono (2003:96-98) upaya pengentasan kemiskinan tidak boleh hanya terpaku pada kepala keluarga yang kebetulan miskin, tetapi harus dengan seksama diarahkan pada keluarga muda yang kurang mampu serta anak-anak mereka yang masih bersekolah, baik di pendidikan dasar, menengah maupun mereka yang berhasil meraih pendidikan yang lebih tinggi. Anak-anak mereka yang bersekolah itu harus dijadikan sasaran bersama untuk dibantu pemberdayaannya dengan gigih karena kemungkinan besar dengan membantu pemberdayaan mereka dengan pendidikan yang cukup bisa dicegah tumbuhnya atau bertambahnya keluarga miskin baru. Upaya itu sekaligus merupakan upaya untuk memotong rantai kemiskinan yang terjadi secara alamiah karena anak keluarga miskin yang tidak bersekolah, hampir pasti mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan nilai tambah yang relatif rendah.
d.      memperkuat kerangka kelembagaan untuk melakukannya dan membuat kebijakan publik lebih memihak masyarakat miskin. Tindakan berikut merupakan prioritas untuk dilakukan dengan segera untuk mengentaskan kemiskinan, antara lain:
1.      Aspek Ekonomi: Hapuskan larangan impor beras.
Menurunkan harga dan menciptakan stabilitas harga beras melalui penghapusan larangan impor beras merupakan jalan tercepat bagi pemerintah untuk segera mengurangi kemiskinan. Larangan tersebut hendaknya diganti dengan tarif khusus yang rendah.
2.      Aspek Pendidikan
Lakukan investasi di bidang pendidikan dengan fokus pada perbaikan akses dan keterjangkauan sekolah menengah serta pelatihan ketrampilan bagi masyarakat miskin, sambil terus meningkatkan mutu dan efisiensi sekolah dasar.Untuk memperbaiki pendidikan masyarakat miskin pada tingkat sekolah menengah diperlukan intervensi dari sisi penawaran dan permintaan. Pada sisi penawaran, perlu disediakan lebih banyak ruang kelas dan gedung sekolah menengah. Memberikan bantuan kepada siswa miskin melalui beasiswa atau bantuan tunai bersyarat. Untuk memperbaiki mutu pendidikan dasar, prioritas tindakan yang bisa diambil adalah melaksanakan program untuk memperbaiki manajemen guru sehingga jumlah guru di sekolah berkurang tetapi mutunya meningkat dan jumlah yang ditempatkan di wilayah terpencil bertambah.
3.      Aspek Transportasi
Luncurkan program berskala besar untuk melakukan investasi pembangunan jalan desa. Untuk jalan tingkat kabupaten, perlu ditingkatkan pembiayaan, terutama untuk pemeliharaan, melalui strategi terpadu. Salah satu pilihannya adalah DAK khusus. Dana tersebut dapat diarahkan (dengan memakai peta kemiskinan) ke wilayah-wilayah di mana akses bagi masyarakat miskin paling buruk. DAK tersebut hendaknya mampu meningkatkan pembiayaan tingkat kabupaten untuk pemeliharaan jalan.
4.      Aspek Kesehatan
Lakukan investasi di bidang kesehatan dengan fokus pada perbaikan mutu layanan kesehatan dasar (oleh pemerintah dan swasta) dan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan yang penting adalah membangun dan memperbaiki program yang diluncurkan belum lama ini berdasarkan kajian yang ada, yang merujuk pada kebutuhan untuk memperbaiki penentuan sasaran dan membuka kesempatan untuk penyediaan layanan.

2.8 Peran Ips Dalam Mengentaskan kemiskinan

IPS tidak hanya mempelajari materi secara teoritis, tapi kita juga diberi bekal keterampilan untuk mengembangkan kemampuan mengambil keputusan, memecahkan masalah sosial dan berperan serta aktif dalam masyarakat. Menurut Sapriya (2009:175) ada empat keterampilan yang dianjurkan dalam belajar IPS yaitu keterampilan meneliti, keterampilan berpikir, keterampilan partisipasi sosial dan keterampilan komunikasi sosial. Untuk melatih keterampilan tersebut, dalam IPS dikaji berbagai masalah sosial. Salah satu masalah sosial yang menjadi pembahasan hangat dalam IPS adalah masalah kemiskinan.
IPS sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan sosial tidak hanya bertugas memberikan materi secara teoritis mengenai masalah-masalah sosial, tetapi juga harus berkontribusi dalam memecahkan masalah. Dalam hal ini IPS harus berkontribusi untuk mengentaskan masalah kemiskinan. Kontribusi IPS dalam mengentaskan kemiskinan antara lain:
1.      IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di tingkat SD, SMP, SMK dan perguruan tinggi melatih keterampilan kepekaan sosial. Pengertian kepekaan sosial ialah kemampuan siswa menjadi paham dan peka terhadap aspek-aspek politik, sosial, ekonomi di masyarakat. Setiap guru hendaknya mengembangkan kepekaan sosial bagi siswanya sejak dini. Pengembangan dan pemeliharaan kesadaran sosial sangatlah penting karena secara ekonomi pendidikan dirancang untuk mendukung pembangunan masyarakat yang produktif. Dengan memiliki kepekaan sosial, siswa dididik untuk selalu peduli dan membantu orang-orang yang membutuhkan.
2.      IPS mengajarkan tentang materi kewirausahaan, selain itu di SMK biasanya ada praktek kewirausahaan. Dengan keterampilan kewirausahaan memberi bekal pada siswa agar nantinya bisa menciptakan lapangan pekerjaan sehingga mengurangi pengangguran dan kemiskinan kelak dapat dikurangi.
3.      IPS mengajarkan tentang berpolitik yang bijak. Dalam dunia politik hendaknya tidak hanya menjadikan program pengentasan kemiskinan  sebagai bahan jualan parpol, melainkan harus benar-benar menjadi misi yang harus diwujudkan.
4.      IPS mengajarkan tentang ilmu hukum. Bila siswa tahu mengenai hukum yang berlaku tentu tidak akan sampai melakukan korupsi. Korupsi merupakan salah satu penyebab masih sulitnya program pengentasan kemiskinan.
5.      IPS mengajarkan tentang ilmu sejarah. Sejarah dapat meningkatkan rasa nasionalisme. Bila setiap warga negara memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, maka akan berusaha memberikan yang terbaik bagi bangsanya. Sifat ini memupuk semangat bekerja keras, sehingga tidak ada lagi orang-orang pemalas yang merupakan akar dari kemiskinan.
6.      IPS mengajarkan tentang ilmu geografi. Geografi menjelaskan mengenai kondisi geografis suatu tempat, kandungan SDA yang ada di wilayah tertentu. Dengan mengetahui wilayah dan kandungan SDA di suatu daerah mempermudah kita untuk melihat prospek usaha yang tepat dikembangkan di daerah itu, serta mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan suatu wilayah yang akan dijadikan tempat usaha.
7.      IPS mengajarkan tentang ilmu sosiologi. Ilmu sosiologi mengajarkan tentang interaksi manusia dengan manusia lainnya dalam kehidupan masyarakat, hal ini akan mempermudah seseorang yang ingin menjalin kerja sama bisnis atau usaha serta mengurangi pengangguran sehingga kemiskinan dapat diminimalisir. 

BAB III
PENUTUP



3.1    SIMPULAN

Kesimpulan dari peper ini adalah bahwa masalah kemiskinan hanya dapat diatasi dengan semakin meningkatkan utilitas dari warga atau masyarakat (terutama dari kalangan miskin) melalui pembukaan segenap akses yang diperlukan agar produktifitas mereka semakin meningkat. Hal itu hanya dimungkinkan jika tersedia fasilitas yang memadai untuk tersedianya komunikasi interaktif dengan kelompok masyarakat miskin. 
Konsep utama yang dikembangkan dalam makalah ini mengajak untuk menjadikan masalah kemiskinan sebagai masalah yang bersifat sistemik, yang harus diselesaikan melalui dua pendekatan penting. Pendekatan pertama adalah memberdayakan orang miskin untuk kemudian menjadi kontributor penting dalam pertumbuhan ekonomi, dan menjadikan tugas tersebut tugas seluruh institusi pemerintahan dan bukan kompartemen pemerintahan tertentu saja. Khususnya pada tugas kolektif untuk memberikan akses pada terbentuknya forum-forum masyarakat miskin yang difasilitasi oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat dan memberdayakan forum-forum sejenis yang telah terbentuk. tugas tersebut tugas seluruh institusi pemerintahan dan bukan kompartemen pemerintahan tertentu saja. Khususnya pada tugas kolektif untuk memberikan akses pada terbentuknya forum-forum masyarakat miskin yang difasilitasi oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat
memberdayakan forum-forum sejenis yang telah terbentuk. Hal itu dapat diwujudkan jika tersedia suatu fasilitas interaksi komunikasi melalui ketersediaan forum yang memungkinkan adanya akses bagi masyarakat miskin untuk memperoleh pembelajaran agar dapat meningkatkan produktifitasnya sesuai dengan kondisi mereka masing-masing. 
Untuk dapat mengakselerasi program-program mengatasi kemiskinanan diatas maka setidaknya diperlukan beberapa rekomendasi kebijakan antara lain:
(1) Strategi memutus dan mengentaskan rantai kemiskinan bisa dilakukan dari berbagai aspek kehidupan sosial, seperti aspek pendidikan, aspek ekonomi, aspek kesehatan, aspek transportasi.
(2)Peningkatan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dicapai dengan mempercepat belanja negara yang dialokasikan pada sejumlah proyek infrastruktur dan memberdayakan usaha kecil menengah sektor-sektor produksi, mendukung dan memfasilitasi gerakan nasional penanggulangan kemiskinan dan krisis BBM melalui rehabilitasi dan reboisasi 10 juta hektar lahan kritis dengan tanaman yang menghasilkan energi pengganti BBM kepada masyarakat luas, diantaranya umbi-umbian, tebu, kelapa sawit, dan sagu.
(3)Penguatan sistem pendidikan nasional yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja. Kebijakan pendidikan harus diintegrasikan dengan kebijakan yang mengatur industri, ketenagakerjaan dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan dari rekomendasi kebijakan ini adalah untuk mengkonversi individu miskin menjadi para wirausaha yang produktif. Selain itu kebijakan ini juga ditujukan untuk terus meningkatkan ketrampilan dari para individu miskin melalui peningkatan kapasitas pengetahuan yang dimilikinya.
(4) Pendidikan IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang mengajarkan berbagai ilmu-ilmu sosial yang sangat bermanfaat memberikan pengetahuan dan skill. Materi-materi pelajaran yang ada dalam IPS mampu menjadi memberikan pengetahuan dan keterampilan yang menjadi bekal bagi siswa untuk mengembangkan semangat kewirausahaan, semangat belajar yang tinggi untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang sehingga mampu memutus rantai kemiskinan.
sehingga diharapkan permasalahan kemiskinan yang sedang terjadi ini dapat diselesaikan dengan baik dan mengubah taraf hidup masyarakat.
3.2  SARAN

Berdasarkan simpulan diatas, maka saran penulis sebagai berikut;
1.      sebagai Mahasiswa hendaknya kita menganalisa masalah kemiskinan dari semua aspek.
2.      bagi Pemerintah, hendaknya mengatasai dan memberi solusi dari masalah-masalah kemiskinan sehingga kemiskinan sedikit demi sedikit bisa diatasi.



DAFTAR PUSTAKA



Kemiskinan dan kesenjangan sosial.http://puslit.depsos.go.id/jurnal-penelitian/114/kemiskinan-dan-kesenjangan-sosial#sthash.uz4zINcP.dpbs. diunggah pada tanggal 6 september 2014 jam17.30wib. Mohamad syafei.

Kemiskinan. http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan. Diunggah pada tanggal 6sptember 2014 jam17.30wib
Burharudin.IPS dan Kemiskinan.http://petanipengetahuan.blogspot.com/2013
/04/kajian-ips-dan-kemiskinan.html. diunduh pada tanggal 6 september 2014 jam 18.00wib.

Miftahul Futuh.Pandangan islam terhadap kemiskinan. http://miftahelfutuh.blogspot.com/2011/01/pandangan-islam-terhadap-kemiskinan.html. Diunduh pada tanggal 6 september 2014 jam 18.00wib.
Merphin Panjaitan. (2000). Memberdayakan Kaum Miskin. Jakarta: BPK Gunung Mulis.
Burhanuddin Abdullah. (2006). Menanti Kemakmuran Negeri. Kumpulan Esai tentang Pembangunan Sosial Ekonomi Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Wllys sudarwati.Kemiskinan terhadap pendidikan. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32302/4/Chapter%20II.pdf. Diunduh pada tanggal 6september 2014 pada jam 18.30wib.

Komentar

  1. If you're trying to lose pounds then you absolutely need to start using this totally brand new custom keto meal plan diet.

    To create this service, certified nutritionists, personal trainers, and top chefs have united to develop keto meal plans that are effective, decent, money-efficient, and enjoyable.

    Since their first launch in January 2019, thousands of people have already remodeled their figure and well-being with the benefits a certified keto meal plan diet can give.

    Speaking of benefits: in this link, you'll discover eight scientifically-certified ones offered by the keto meal plan diet.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA GEOGRAFI "MITIGASI BENCANA ALAM

PAPER PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK)

DISIPLIN ILMU-ILMU SOSIAL